Zaman memang sudah banyak berubah... terkenang ketika aku masih kanak-kanak dulu, dimana perkembangan gadget tidaklah sepesat zaman sekarang. Kebahagaian bisa didapat hanya dengan bermain bersama teman2, entah itu petak umpet, congklak, kejar2an dll. bagaimana dengan saat ini? gadget syndrome sudah masuk ke segala usia. tak hanya orang dewasa tergila2 dengan pesatnya teknologi, anak2 juga mulai ketularan. contohnya bisa dilihat di sekeliling kita. contoh yang paling dekat adalah para ponakan, yang masih duduk di TK-SD. entah darimana mereka tau sehingga bisa membedakan gadget bagus ato tidak, mahal ato tidak. dikasi hp agak jadul sedikit mereka menolak, trus maunya apa? Blackberry! oh gosh! . jujur tak sekali dua kali aku dibuat gemas oleh tingkah mereka, dan reaksi orang tua mereka ketika aku mengeluh,. mereka hanya menjawab namanya juga anak2 ato balik mengeluh anak mereka susah diberi tau. pernah suatu ketika, ada pesan bbm dari salah seorang sepupu yang mengabarkan berita kematian seseorang, usut punya usut itu kerjaan iseng ponakanku. di bbm dia berkata dia hanya bercanda, dan aku bilang padanya ga boleh seperti itu. well , ada follow up seh dari ibunya, tapi tetep saja, intinya adalah "namanya juga anak2" pada kesempatan lain ponakanku yang satu itu juga melakukan kejahatan keisengan yang ga bisa dibilang kecil. entah tau darimana anak sekecil itu mengirimkan pesan "i love u" menggunakan hp sodaraku dan penerimanya adalah.... seorang pria... OMG hampir saja ada prahara rumah tangga di kedua kubu, untungnya pria itu konfirmasi dulu. iyuuhhhH!!!! aku memang belum berumah tangga, tapi aku tau pasti mengasuh anak2 hingga dewasa tidaklah mudah, aku melihat contoh nyata pada kedua orang tuaku. tapi apakah anak2 memang tidak bisa dibimbing, diarahkan, diberitahu? apakah tidak sebaiknya pemberian gadget ato mengajari anak menggunakan gadget harus disesuaikan dengan umurnya? entahlah! tapi yang pasti "namanya juga anak2" tidak selalu bisa dijadikan pembenaran atas kesalahan-kesalahan yang semestinya bisa dicegah.